Perkembangan Manajemen Keuangan
Secara umum Kegiatan Belajar 1 menyajikan perkembangan teori-teori manajemen keuangan serta jenis-jenis penelitian manajemen keuangan. Teori-teori keuangan mulai muncul ke permukaan sejak diterbitkannya artikel yang ditulis oleh Markowitz (1952; 1959) yang mengupas tentang bagaimana investor dapat mengurangi risiko melalui seleksi portofolio (portfolio selection). Sejak itu, mulai muncul sejumlah pemikir-pemikir keuangan yang mengajukan sejumlah teori tentang fenomena yang ada dalam dunia praktik. Misalnya, Modigliani dan Miller (1959) mengajukan teori struktur modal, Miller dan Modigliani (1961) mengedepankan teori tentang kebijakan dividen, Tobin (1958) mengajukan teori pemisahan (separation theorem) yang berpijak dari teori portofolionya Markowitz, Sharpe (1964) mengajukan teori tentang penetapan harga aset modal (capital asset pricing model = CAPM), Fama (1970) yang mengajukan teori tentang efisiensi pasar modal (efficient capital market), Black dan Scholes (1973) yang mengajukan teori tentang penilaian harga opsi, yang kita kenal dengan sebutan BlackScholes Option Pricing Model (BSOPM), atau Ross (1976) yang mengajukan Arbitrage Pricing Thoery (APT).
Teori keuangan terus berkembang. Kita mengenal ada teori keagenan (agency theory) yang dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976), lalu ada Freeman (1984; 1998) yang mengajukan teori pemangku kepentingan (stakeholders theory). Selanjutnya kita mengenal analisis tentang nilai tambah ekonomi (economic value added) yang dipopulerkan oleh Stewart (1994) dan Stern et al. (1995). Selain itu, kita juga mengenal model penilaian perusahaan yang dipopulerkan oleh Kaplan dan Norton (1992), yaitu balanced scorecard.
Di samping sejumlah teori di atas, kita mengenal teori tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Tata kelola perusahaan dibangun dari sejumlah teori, yaitu teori keagenan (agency theory), stewardship theory, stakeholders theory, resource dependency theory, 1.4 Studi Literatur Manajemen Keuangan transaction cost theory, dan political theory (Abdullah dan Valentine, 2009). Stewardship theory diajukan oleh Advis et al. (1997). Stakeholders theory dikedepankan oleh Freeman (1984). Resource dependency theory disampaikan oleh Hillman et al. (2000). Adapun transaction cost theory diajukan oleh Cyert dan March (1963).
Sedangkan Pound (1993) mengajukan political theory tentang tata kelola perusahaan. Kegiatan Belajar 1 ini tidak secara khusus membahas teori-teori pembentuk tata kelola perusahaan. Pada kegiatan belajar ini disajikan sejumlah hal pokok sebagai pengantar atas buku ini yang mengungkap tentang teori-teori utama manajemen keuangan, perkembangan teori-teori tersebut, kerangka bangun keuangan, dan sarana diseminasi atas hasil-hasil penelitian manajemen keuangan. Selamat membaca